Kalimat "Save The Earth" mungkin sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di dalam campaign pemerhati lingkukan maupun campaign mengenai global warming. Namun nyatanya masih banyak orang, apalagi warna Endonesa Tercintah ini yang ga peduli terhadap bumi tercinta. Jangankan menjaga bumi dari global warming, menjaga kebersihan lingkungan yang mudah saja masih susah wqwq.

Pada tanggal 20 Desember 2017 kemarin aku diundang Change.org Indonesia dan Kedutaan Besar Kanada untuk menghadiri movie screening A Beautiful Planet. Pemutaran film ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan “Canada 150 Celebrations” di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Kanada di Indonesia bekerjasama dengan Change.org Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh Nina Tamam selaku influencer pemerhati lingkungan dan Duta Besar Kanada. Sebelum film dimulai, blogger yang hadir diperkenankan untuk tanya jawab dengan Nina Tamam dan Duta Besar Kanada. Dan pastinya yang ga ketinggalan, yaitu selfie bareng.

Film produksi 2016 berdurasi 42 menit ini dinarasikan oleh aktris pemenang Academy Award Jennifer Lawrence dan disutradarai oleh Toni Myers, sutradara perempuan asal Kanada yang pernah membuat film dokumenter terkenal “Hubble 3D” yang dinarasikan oleh Leonardo Dicaprio. Film “A Beautiful Planet” ini belum pernah ditayangkan untuk umum di Indonesia. Jadi penayangan film di Gandaria City, IMAX Theatre, pada 20 Desember 2017 adalah penayangan perdana. Wow beruntungnya aku~ ❤

Sebelum film dimulai pun, blogger yang hadir juga diperkenankan untuk tanya jawab lagi. Kali ini blogger yang memberikan pertanyaan diberi hadiah dari Kedutaan Besar Kanada lho.

Kali ini aku akan lebih membahas ke filmnya. Sumpah ini filmnya bagusssss banget, dan ini film wajib untuk ditonton. Karena ini film eksklusif hanya diputar saat acara kemarin, mungkin teman-teman yang ingin nonton bisa coba datang ke Keong Mas TMII atau cari filmnya di internet ya. Selama film dimulai aku hanya bisa bilang "gila......anjir.......omg........keren banget" karena shoot yang diambil benar-benar breathtaking. Walaupun ini film dokumenter tapi aku ga merasa bosan sama sekali saat nonton film ini. Yup aku adalah penggemar 'anything related with galaxy', jadi ini merupakan salah satu alasan kenapa aku pingin banget nonton film ini.  

Film ini menceritakan tentang kehidupan para astronot di sebuah laboratorium riset yang dibangun di orbit oleh 16 negara dan menggunakan tenaga surya yaitu International Space Station (ISS). Selama 15 bulan tinggal di ISS, para astronot merekam indahnya planet Bumi kita dan juga dampak yang ditimbulkan manusia terhadapnya. Pada siang hari kita bisa melihat indahnya warna biru-hijau dari bumi tercinta ini, namun terlihat juga ada bagian yang sudah mulai gersang dan tidak hijau lagi di Madagaskar dan Amazon. Ini akibat penggundulan hutan untuk kepentingan pribadi manusia. Nina Tamam juga menambahkan, beliau tidak lagi menggunakan produk yang mengandung minyak kelapa sawit. Karena dengan menggunakan produk yang mengandung minyak kelapa sawit sama saja dengan mendukung penggundulan hutan dan dapat merusak ekosistem. Jika bumi kita menjadi gersang, maka lama kelamaan bumi kita akan menjadi seperti planet Mars yang gersang dan tidak bisa kita huni.

Pada malam hari, bumi terlihat berkilauan seperti berlian. Sangat indah dan mengagumkan. Tapi ternyata cahaya yang berkilauan itu berasal dari cahaya lampu ataupun listrik yang digunakan manusia di bumi. Jika bumi terlihat begitu berkilauan dari luar angkasa nan jauh disana, kebayang kan berapa banyak listrik yang digunakan manusia di bumi ini? 

Bukan hanya itu saja, terekam pula pemandangan malam hari kebakaran di Meksiko dan es yang meleleh di Greenland. Jika makin banyak es yang meleleh, maka ketinggian air laut akan bertambah dan bisa mengakibatkan tanah yang kita tinggali akan menjadi tenggelam. 

This movie is breathtaking yet heartbreaking. Tapi semuanya kembali lagi kepada kita, hanya kita lah yang bisa melindungi planet tercinta ini. Tuhan telah menciptakan, dan manusia lah yang harus menjaganya. Mulailah dari hal terkecil, seperti Nina Tamam, yang tidak menggunakan produk yang mengandung minyak kelapa sawit. Kurangilah penggunaan listrik yang tidak diperlukan apalagi freon dari AC yang bisa merusak ozon. Dan yang paling penting, bumi ini BULAT, wahai kalian para kaum bumi datar.

Tak lupa aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Change.org Indonesia dan Kedutaan Besar Kanada atas undangannya.

Thank you for reading, have a nice day! ;)

Till we meet in Canada ❤

A post shared by VA (@vindyfreschi) on